Senin, 26 April 2021

Komputasi Kuantum

 Apa itu komputer kuantum?

Mesin Turing, yang dikembangkan oleh Alan Turing pada tahun 1930an, adalah perangkat teoretis yang terdiri dari pita rekaman dengan panjang tak terbatas yang terbagi menjadi kotak-kotak kecil. Setiap persegi bisa memiliki sebuah simbol (1 atau 0) atau dibiarkan kosong. Perangkat baca-tulis yang ada saat itu akan membaca simbol-simbol dan kekosongan ini, yang memberi mesin instruksi untuk melakukan program tertentu.

Nah, dalam mesin Turing kuantum, perbedaannya adalah pita rekaman itu ada dalam keadaan kuantum, seperti halnya kepala perangkat baca-tulis. Ini berarti bahwa simbol pada pita itu bisa berupa 0 atau 1, atau superposisi 0 dan 1; dengan kata lain simbol-simbolnya adalah 0 dan 1 (dan semua titik di antaranya) pada saat bersamaan. Sementara mesin Turing biasa hanya bisa melakukan satu perhitungan sekaligus, mesin Turing kuantum bisa melakukan banyak perhitungan sekaligus.

Bagaimana komputer kuantum bekerja

Sampai saat ini, dua kegunaan yang paling menjanjikan untuk perangkat komputer kuantum itu adalah untuk melakukan pencarian kuantum dan anjak kuantum. Untuk memahami bagaimana pencarian kuantum bekerja, bayangkan jika Anda mencari nama dan nomor telepon tertentu pada Yellow Pages atau buku telepon dengan cara konvensional. Jika buku telepon tersebut memiliki 10.000 entri, rata-rata Anda perlu melihat sekitar setengah dari jumlah itu, yakni 5.000 entri, sebelum Anda berpotensi menemukan nama dan nomor yang dicari. Algoritma pencarian kuantum hanya perlu menebak 100 kali. Dengan 5.000 tebakan, sebuah komputer kuantum mampu menemukan 25 juta nama pada buku telepon tersebut.

Review Jurnal

Telah banyak system cloud computing yang dibuat, namun ini belum cukup membantu pengusaha untuk merencanakan system cloud computing dengan baik. Oleh sebab itu, maka tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menyediakan pemahaman yang lebih baik mengenai cloud computing dengam cara menyajikan teknologi yang berkembang berkaitan dengan cloud computing, konsep dasar, arsitektur dan tantangan penelitian di bidang cloud computing ini.

Metodie ini merupakan penelitian studi literatur. Diawali dengan menentukan kata kunci sesuai topik dan mencarinya pada beberapa database jurnal, antara lain: scholar google, ieee, dan springer. Kemudian dilakukan review terhadap semua artikel yang didapat, mengklasifikasikan sesuai sub topik yang akan dibahas berikutnya menyusunnya sehingga dapat dijadikan acuan dalam membangun layanan cloud computing.

Dapat disimpulkan banyak aspek dari cloud computing yang masih perlu dikembangkan dan dijadikan ide dalam melakukan penelitian sehingga layanan ini semakin diminati oleh pelanggan maupun pengusaha.